Eric Cantona Raja yang Mengguncang Sepak Bola Inggris

Eric Cantona: Raja yang Mengguncang Sepak Bola Inggris

Eric Cantona, nama yang tak asing bagi pecinta sepak bola, khususnya penggemar Manchester United. Sosok karismatik dengan gaya bermain yang unik, pemain bernama lengkap Eric Daniel Pierre Cantona berhasil menjadi ikon dan legenda di Old Trafford.

Awal Karier dan Kepindahan ke Inggris

Lahir di Marseille, Prancis, pada 24 Mei 1966, Cantona memulai karier sepak bola profesionalnya di Prancis. Setelah berpindah-pindah klub di negaranya, ia akhirnya merumput di Inggris bersama Leeds United. Namun, kepindahannya yang paling fenomenal adalah saat bergabung dengan Manchester United pada tahun 1992.

Era Keemasan di Manchester United

Di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, Cantona menjelma menjadi sosok yang tak tergantikan di lini depan Setan Merah. Gaya bermainnya yang elegan, kemampuan mencetak gol yang luar biasa, serta kepemimpinan yang kuat membuat Manchester United kembali berjaya.

  • Prestasi: Selama berkarier di Manchester United, Cantona berhasil meraih empat gelar Premier League, dua gelar FA Cup, dan satu gelar Piala Liga.
  • Pengaruh: Cantona tidak hanya membawa trofi bagi Manchester United, tetapi juga mengubah budaya klub. Ia menjadi simbol kebangkitan Setan Merah dan menginspirasi generasi pemain muda.

Insiden Kung-Fu dan Kontroversi

Meskipun dikenal sebagai pemain yang berbakat, Cantona juga kerap terlibat dalam kontroversi. Insiden kung-fu saat menendang seorang penonton menjadi salah satu momen paling kontroversial dalam kariernya. Akibat tindakannya tersebut, Cantona mendapatkan hukuman larangan bermain selama delapan bulan.

Insiden ini terjadi pada tanggal 25 Januari 1995, dalam sebuah pertandingan antara Manchester United dan Crystal Palace, terjadi insiden yang menghebohkan dunia sepak bola. Eric Cantona, yang saat itu merupakan salah satu pemain bintang Manchester United, terlibat dalam sebuah insiden yang melibatkan seorang penonton.

Insiden bermula ketika Cantona mendapatkan kartu merah setelah melakukan pelanggaran terhadap pemain Crystal Palace. Saat berjalan meninggalkan lapangan, Cantona diprovokasi oleh seorang penonton yang meneriakkan kata-kata kasar. Tanpa berpikir panjang, Cantona kemudian melompat dan menendang penonton tersebut dengan menggunakan teknik seperti tendangan kungfu.

Legenda yang Tak Terlupakan

Setelah pensiun pada tahun 1997, Cantona tetap menjadi sosok yang dikagumi oleh banyak orang. Ia kemudian terjun ke dunia akting dan menjadi seorang filantropis.

Mengapa Cantona begitu istimewa?

  • Gaya bermain unik: Kombinasi antara kekuatan fisik, teknik individu, dan visi bermain yang luar biasa.
  • Kepribadian karismatik: Sosok yang penuh percaya diri, berani, dan sering mengeluarkan pernyataan yang kontroversial.
  • Pengaruh terhadap sepak bola Inggris: Cantona dianggap sebagai salah satu pemain asing yang paling sukses di Premier League dan mengubah persepsi orang terhadap pemain Prancis.

Eric Cantona, sosok karismatik yang menjadi ikon di Manchester United, memiliki hubungan yang cukup rumit dengan tim nasional Prancis. Meskipun memiliki bakat yang luar biasa, Cantona tidak pernah benar-benar mencapai puncak kariernya bersama Les Bleus.

Karier Internasional yang Terjalin

Cantona memulai debutnya bersama timnas Prancis pada tahun 1987. Namun, sepanjang karier internasionalnya, ia seringkali terlibat dalam perselisihan dengan pelatih maupun rekan satu tim. Karakternya yang kuat dan independen seringkali membuatnya berbenturan dengan hierarki tim.

Alasan di Balik Karier Internasional yang Tak Sempurna:

  • Konflik dengan Pelatih: Cantona kerap berselisih paham dengan para pelatih timnas Prancis. Perbedaan visi dan gaya bermain menjadi salah satu penyebab utama konflik ini.
  • Persaingan Posisi: Posisi yang ia mainkan seringkali menjadi rebutan dengan pemain-pemain bintang lainnya, sehingga sulit baginya untuk mendapatkan tempat yang tetap di timnas.
  • Karakter yang Kuat: Kepribadian Cantona yang kuat dan independen membuatnya sulit untuk beradaptasi dengan dinamika tim. Ia seringkali lebih memilih untuk bermain dengan gaya yang sesuai dengan karakternya, terlepas dari instruksi pelatih.
  • Insiden-Insiden Kontroversial: Seperti yang telah kita ketahui, Cantona sering terlibat dalam insiden-insiden kontroversial baik di klub maupun di timnas. Hal ini tentu saja berdampak negatif pada karier internasionalnya.

Meskipun tidak mencapai kesuksesan yang sama seperti di level klub, Cantona tetap memberikan kontribusi bagi timnas Prancis. Kemampuan teknisnya yang tinggi dan visi bermain yang luas membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling diandalkan. Namun, karena berbagai faktor yang telah disebutkan di atas, ia tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya secara konsisten bersama Les Bleus.

Warisan yang ditinggalkan:

Eric Cantona bukan hanya seorang pemain sepak bola, tetapi juga sebuah fenomena budaya. Gaya rambutnya yang khas, kumis tipis, dan pakaiannya yang sederhana namun elegan membuatnya menjadi ikon fashion di era 90-an. Di luar lapangan, pernyataan-pernyataannya yang filosofis dan kontroversial seringkali menjadi headline berita. Namun, di atas lapangan, Cantona adalah seorang maestro sejati. Ia menggabungkan kekuatan fisik dengan teknik individu yang luar biasa, membuatnya menjadi penyerang tengah yang unik. Kemampuannya untuk membaca permainan dan memberikan umpan-umpan kunci membuat rekan-rekannya menjadi lebih berbahaya. Selain itu, kepemimpinan Cantona di lapangan juga sangat berpengaruh bagi kesuksesan Manchester United.

Leave a Reply