Manchester City dalam Krisis: Era Guardiola Menuju Titik Balik?
Ketika nama besar Manchester City dalam krisis disebut, kebanyakan orang langsung teringat dengan dominasi mutlak mereka di era Pep Guardiola sebelum musim ini. Siapa sangka musim ini, langit biru Manchester terasa mendung dengan rentetan hasil buruk yang tak terbayangkan sebelumnya. Apa yang salah? Bisakah Guardiola membalikkan situasi? Let’s deep dive into this!
Runyamnya Statistik City
Manchester City baru saja menelan kekalahan pahit melawan Juventus di Liga Champions, membuat peluang mereka untuk lolos ke babak knock-out menjadi makin tipis. Kekalahan itu menambah daftar panjang hasil buruk mereka: hanya satu kemenangan dari 10 pertandingan terakhir, tujuh di antaranya berakhir dengan kekalahan. Dan yang lebih bikin kaget, ini bukan sekadar bad luck. Statistik menunjukkan masalah ini lebih serius.
- Gol Kebobolan: Sejak November, City telah kebobolan 20 gol di semua kompetisi, lebih banyak dari tim mana pun di liga top Eropa.
- Away Games Nightmare: Dalam tujuh pertandingan tandang terakhir, mereka kebobolan dua gol atau lebih, setara dengan jumlah yang mereka alami dalam 46 laga sebelumnya!
- Clean Sheet? Apaan Tuh?: Delapan laga tandang tanpa clean sheet jadi rekor terburuk sepanjang karier Guardiola.
Pat Nevin, eks-pemain Chelsea, bahkan bilang: “Pep’s dominance is done. But City gak bakal tenggelam ke jurang kok, mereka cuma perlu rebuild besar-besaran buat balik ke puncak.”
Apa Kata Para Legenda?
Komentar dari para mantan pemain dan pakar bola juga makin bikin suasana City panas. Rio Ferdinand dengan tegas bilang di TNT Sports:
“Kita belum pernah lihat tim Pep Guardiola seburuk ini. Dia harus nemuin cara buat bangkitin tim dan ngembaliin kepercayaan diri mereka.”
Sementara itu, Joleon Lescott, mantan bek City, menggarisbawahi absennya Rodri sebagai pukulan telak:
“Rodri emang kunci, tapi ini gak cuma soal dia. Ini soal bagaimana tim ini kehilangan kontrol di lini tengah dan terlalu gampang ditembus lawan.”
Eks-bek City lainnya, Nedum Onuoha, menyentil performa Erling Haaland yang frustasi karena minimnya suplai bola:
“City terlalu terbuka. Mereka terlihat amat sangat rapuh, bahkan Haaland sampai frustrasi.”
Pep: Optimis atau Terlalu Santai?
Usai kekalahan dari Juventus, Guardiola mencoba melihat sisi positif:
“Kita main bagus, bener-bener bagus. Aku bangga sama pemainku. Kita bakal bangkit dan balik ke jalur yang benar.”
Namun, buat fans, optimisme Pep ini mungkin terasa seperti pelipur lara semata. Dengan jadwal padat dan tim seperti PSG menanti di Liga Champions, tantangan mereka jelas tidak mudah. Apalagi, posisi mereka saat ini di Liga Champions hanya satu poin di atas PSG yang mengejar di peringkat 25.
Isu Tersembunyi: “Tired Squad” dan Cedera
Meskipun City dikenal dengan skuad yang dalam, cedera pada pemain-pemain kunci seperti John Stones, Nathan Ake, dan Manuel Akanji jelas bikin lini belakang rapuh. Kehilangan Rodri di lini tengah makin memperparah keadaan. Rio Ferdinand menyoroti kelelahan yang mulai terasa pada pemain yang selama ini jadi tulang punggung tim:
“Kelelahan itu nyata, bro. Kalau pemain-pemain utama City gak dikasih penyegaran, ini bakal jadi masalah serius.”
Bisa Bangkit Lagi?
Kalau ada satu hal yang bikin fans City masih optimis, itu adalah sejarah mereka. Pada 2018, City pernah terpaut 10 poin dari puncak klasemen di Desember, tapi mereka comeback luar biasa dan akhirnya juara. Guardiola pun tetap tenang menghadapi badai:
“Aku selalu mempertanyakan diriku, di saat baik atau buruk. Aku yakin kita bakal menemukan cara untuk menang.”
Tapi kali ini, tantangannya terasa lebih berat. Kompetisi semakin sengit, tim-tim lawan juga makin cerdik membaca permainan mereka.
Kesimpulan: Era Baru atau Akhir Dominasi?
Manchester City jelas berada di persimpangan jalan. Dengan masalah di lini belakang, performa yang menurun, dan tekanan dari fans serta media, Guardiola harus membuktikan bahwa dirinya masih punya magic touch untuk mengubah situasi. Apakah ini hanya fase buruk sementara atau tanda bahwa dominasi City sudah selesai? Yang jelas, pertandingan melawan PSG nanti akan menjadi titik balik penting buat mereka.
So, Gen Z, do you think Pep can pull a miracle again? Or is it time for City to hit the reset button? Stay tuned, because this is gonna be one heck of a ride!