Penyesalan Arteta Mengenai Raheem Sterling di Arsenal Berisikan Cerita Perjuangan

Penyesalan Arteta Mengenai Raheem Sterling di Arsenal Berisikan Cerita Perjuangan

Penyesalan Arteta Kalau di Arsenal sekarang, rasanya kayak rollercoaster, kan? Salah satu cerita yang bikin banyak fans mikir adalah soal Raheem Sterling. Pemain yang didatangkan dengan status pinjaman dari Chelsea ini kayaknya belum dapet tempat di hati Mikel Arteta, atau lebih tepatnya di starting eleven Arsenal. Gimana nggak? Arteta sendiri blak-blakan bilang kalau dia ngerasa bersalah karena belum kasih banyak waktu buat Sterling.

Raheem Sterling dan Kesulitan di Arsenal
Sejak gabung dari Chelsea musim panas kemarin, Sterling kelihatan struggling banget. Posisinya di Arsenal kayak “penggembira” aja. Start terakhirnya malah udah dari Oktober! Arteta ngaku kalau dia ngerti banget frustrasinya Sterling. “Ini berat banget, dan sulit juga buat saya menerima kalau saya belum ngasih dia lebih banyak kesempatan,” kata Arteta waktu diwawancarai.

Arteta juga bilang kalau alasan Sterling nggak dimainin itu bukan soal taktik, lho. “90 persen keputusan saya soal siapa yang main lebih ke menghemat tenaga, atau ngindarin cedera. Saya pengen banget kasih dia waktu main lebih banyak karena saya tahu dia bisa ngasih dampak yang bagus buat tim,” lanjut Arteta.

Bayangin, di usia 30 tahun, Sterling kayaknya cuma jadi “pemain Carabao Cup” di Arsenal. Sama kayak nasibnya pas masih di Chelsea musim lalu. Nggak heran kalau fans banyak yang mulai bertanya-tanya, “Masih relevan nggak nih Sterling di level atas?”

Generasi Emas Hale End: Saka, Nwaneri, dan Lewis-Skelly Tapi di sisi lain, cerita soal pemain muda Hale End justru jadi highlight Arsenal musim ini. Bukayo Saka udah jadi bintang nggak perlu diragukan lagi, tapi ada nama-nama baru kayak Ethan Nwaneri dan Myles Lewis-Skelly yang mulai mencuri perhatian. Khususnya Lewis-Skelly yang debut penuh pas Arsenal menang 3-0 lawan Monaco, bikin semua orang terpesona.

Arteta juga bangga banget sama akademi Arsenal. “Historically, akademi ini memang sukses banget. Tapi ada momen-momen tertentu, kayak sekarang, di mana banyak pemain muda muncul di posisi yang sama,” kata Arteta.

Dia juga ngejelasin kalau ngelempar pemain muda ke tim utama itu bukan sekadar soal skill. “Mereka harus dapet waktu dan peran yang tepat di skuad. Loncatannya gede banget, dari level akademi ke Premier League, bahkan Champions League,” tambahnya. Tapi dia yakin banget kalau para pemain muda ini udah siap buat tantangan besar.

Arteta dan Tantangan Rotasi Pemain Balik lagi soal Sterling, Arteta kayaknya beneran “patah hati” karena nggak bisa kasih dia banyak waktu main. Dia bilang, “Saya selalu merasa simpati buat pemain yang ada di momen sulit kayak gini. Mudah-mudahan kita bisa ubah situasi ini.”

Tapi, gimana caranya? Dengan jadwal padat, pemain muda yang lagi moncer, dan Sterling yang usianya udah nggak muda lagi, situasinya jadi serba rumit. Bisa jadi, masa depan Sterling di Arsenal nggak akan panjang, kecuali dia bisa beneran bikin dampak besar di kesempatan yang sedikit itu.

Kesimpulan: Masa Depan Sterling dan Arsenal Sterling jelas nggak mau kariernya meredup begitu aja, apalagi di usia 30 tahun. Tapi di Arsenal, dia kayak terjebak di antara dua dunia: nggak cukup muda buat dianggap proyek masa depan, tapi juga belum cukup meyakinkan buat jadi pilihan utama. Kalau situasinya nggak berubah, mungkin akhir musim nanti bakal jadi waktunya buat Sterling dan Arsenal berpisah.

Di sisi lain, Arsenal kayaknya punya masa depan cerah banget dengan generasi Hale End yang terus bersinar. Kalau Arteta bisa terus nge-manage mereka dengan baik, bukan nggak mungkin Arsenal bakal punya “golden generation” yang siap mendominasi Inggris dan Eropa.

Jadi, gimana nih menurut kalian, Gooners? Apakah Sterling masih punya harapan di Arsenal, atau udah waktunya move on? Dan siapa lagi pemain muda Hale End yang bakal jadi kejutan berikutnya?

Leave a Reply