Komentar Tajam Bernardo Silva: Kami Main Kayak Anak U-15!
Komentar Tajam Bernardo Silva setelah drama Derby Manchester kemarin benar-benar membuat Heboh. Kalau kamu pikir drama hanya ada di film, coba tonton Derby Manchester kemarin. Manchester City harus gigit jari setelah membuang keunggulan di menit-menit akhir, dan kalah 1-2 dari rival sekota mereka, Manchester United. Laga yang awalnya terlihat seperti milik City malah jadi mimpi buruk, dengan Amad Diallo dan Bruno Fernandes jadi aktor utamanya. Tapi yang bikin lebih heboh adalah komentar tajam Bernardo Silva setelah pertandingan. “Kami main kayak anak U-15!” katanya dengan kesal. Aduh, City, ada apa nih?
Derby yang Penuh Blunder
Dari awal pertandingan, City sebenarnya nggak bermain di level terbaik mereka, tapi unggul lebih dulu lewat Josko Gvardiol. Namun, di menit ke-87, semuanya berubah. Matheus Nunes melakukan pelanggaran ceroboh di kotak penalti terhadap Amad, yang langsung dimanfaatkan Bruno Fernandes untuk menyamakan skor dari titik putih. Eh, belum sempat pulih dari kaget, City malah kebobolan lagi! Amad Diallo mencetak gol kemenangan hanya 54 detik setelah restart. Defensif banget? Nggak. City justru terlihat kayak lupa cara bertahan.
Bernardo Silva: “Kami Layak Kalah”
Usai pertandingan, Bernardo Silva nggak segan-segan melempar kritik pedas ke timnya sendiri. Dalam wawancara dengan Sky Sports, pemain Portugal ini terang-terangan menyebut performa City belakangan ini sangat mengecewakan. “Kita pantas dapat hasil seperti ini,” katanya. “Ini bukan soal keberuntungan atau apes. Kalau sudah 10 pertandingan begini, itu karena kesalahan kita sendiri.”
Bernardo juga menyoroti kesalahan mendasar tim di menit-menit krusial. “Di menit ke-87, dalam derby, kita unggul 1-0 dan malah bikin keputusan bodoh yang berujung penalti. Ini bukan soal sial. Kalau kita main seperti ini, kita layak kalah,” tambahnya. Aduh, panas banget nih suasana di ruang ganti City!
Blunder Matheus Nunes dan Lemahnya Pertahanan City
Nama Matheus Nunes jadi sorotan utama setelah laga ini. Backpass-nya yang ceroboh jadi awal dari kekalahan City. “Dari Ruben (Dias) ke Matheus, lalu ke Kyle (Walker), semuanya salah,” jelas Bernardo. “Di level ini, kita harus lebih pintar. Kalau kamu unggul, tendang saja bola ke sudut lapangan. Jangan bikin diri sendiri dalam tekanan.”
Faktanya, City nggak cuma kalah di derby ini. Statistik mereka di musim ini cukup mengkhawatirkan. Dari 11 laga terakhir, mereka cuma menang sekali dan sudah kalah delapan kali. Untuk tim sebesar Manchester City, ini jelas jauh di bawah standar. Dengan performa seperti ini, mereka sekarang terlempar dari empat besar Premier League dan sembilan poin di belakang pemuncak klasemen.
Pep Guardiola Juga Kena Dampak
Bukan hanya pemain yang disorot, Pep Guardiola juga mulai kehilangan sentuhan magisnya. Dengan jadwal padat dan cedera pemain kunci, Guardiola tampaknya kesulitan menemukan solusi. Dan meskipun Bernardo nggak menyebut Pep secara langsung, kritik soal kurangnya komunikasi di lapangan jadi sinyal bahwa ada masalah di manajemen taktik juga.
Apa yang Salah di City?
Bernardo nggak cuma marah-marah tanpa alasan. Dia juga memberikan analisis soal apa yang salah. “Kita harus lebih dewasa, lebih berpengalaman. Bahkan kalau kita lebih baik dari lawan, kalau bikin keputusan seperti ini, kita layak kalah,” tegasnya. Dia juga menyoroti kurangnya komunikasi di momen-momen penting. “Kalau ada komunikasi yang jelas, kita nggak akan bikin kesalahan seperti ini.”
Manchester United: Comeback Kings
Di sisi lain, Manchester United justru layak dapat pujian. Meskipun permainan mereka jauh dari sempurna, mereka menunjukkan keberanian dan memanfaatkan setiap kesalahan City. Amad Diallo, yang jadi pemain paling bersinar di laga ini, berhasil membuat City kelabakan dengan aksinya. “Saya hanya mencoba melakukan yang terbaik untuk tim,” kata Amad setelah laga. “Gol itu adalah hadiah untuk semua kerja keras kami.”
Kesimpulan: City Harus Bangkit!
Kekalahan ini jelas jadi tamparan keras buat Manchester City. Dengan jadwal berat ke depan, termasuk lawan Aston Villa akhir pekan ini, mereka harus segera mencari solusi. Apakah ini hanya fase buruk atau tanda-tanda kejatuhan? Yang jelas, kalau City terus “main kayak tim U-15,” seperti kata Bernardo, mereka bakal kesulitan mempertahankan gelar Premier League musim ini.